Parepare - Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Parepare Dahlan Museng Gappa melihat adanya kejanggalan data PT Pertamina. Hal itu menanggapi kasus solar tumpah dari kapal tanker di Teluk Parepare.
"Cooling water dari kapal menggunakan air tawar dan air asin. Jadi tumpahan minyak jenis solar sama sekali tidak berhubungan," kata Dahlan kepada wartawan, Selasa (15/1/2019).
Selain itu, Pertamina mengaku telah melakukan penanganan dan mengklaim sudah melakukan pembersihan. Dahlan menilai laporan data yang janggal karena yang berhak menyatakan bersih atau tidaknya adalah yang membidangi persoalan lingkungan hidup.
"Jadi yang berhak mengeluarkan statement kalau kondisi tersebut sudah bersih, termasuk dampaknya, bukan dari Pertamina," jelas dia.
Dahlan menambahkan, atas temuan tersebut, pihaknya akan melakukan pemanggilan dan membuatkan berita acara pemeriksaan (BAP) ke pihak Pertamina, termasuk nakhoda tanker tersebut.
"Tapi BAP beda dengan cara kepolisian, di mana data yang mereka kasihkan harus dipertanggungjawabkan. Kita mau pelajari bagaimana kronologis kejadiannya," tegas dia.
Pada saat kejadian, pihaknya mengaku tidak tahu-menahu soal adanya tumpahan minyak.
"Kapal berangkat sekira pukul 12.00 Wita siang, kemudian didapat laporan terjadinya tumpahan minyak sekira pukul 14.00 Wita. Itu pun laporannya diterima dari polisi. Di sini letak kesalahan Pertamina dan seandainya ada laporan sebelum kapal berangkat, tentu kami tidak mengeluarkan rekomendasi berlayar sebelum dilakukan klarifikasi atas kejadian itu," terang dia.
Adapun Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mengambil sampel air yang tercemar tumpahan minyak di perairan Parepare. Sampel ini nantinya akan diuji laboratorium guna mengetahui sejauh mana dampak tumpahan solar terhadap biota laut dan masyarakat pesisir.
Sementara itu, Unit Manager Communication dan CSR MOR VII Pertamina, Roby Hervindo, menyatakan perhitungan rembesan solar yang tertumpah di laut tidak lebih dari 0,8 kiloliter atau 800 liter. Pihaknya juga sudah menurunkan Tim Tanggap Darurat Pertamina untuk penanggulangan dengan menyemprotkan oil dispersants ramah lingkungan yang berfungsi menguraikan solar sehingga mudah dicerna oleh mikroba laut.
"Sudah disemprotkan 200 liter oil dispersants ramah lingkungan untuk menguraikan solar di perairan sekitar Terminal BBM Parepare," kata Roby melalui siaran pers.
*Sumber: https://news.detik.com/berita/d-4385083/syahbandar-akan-panggil-pertamina-soal-solar-tumpah-di-laut-sulsel
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menye... Read More...
Survei yang dilakukan lembaga riset asal Kanada Fraser Institute menyimpulkan Indonesia sebagai salah satu negara yang tak menarik di mata inves... Read More...